I never stopped loving you, I just stopped showing it
sepertinya ini sudah waktu paling lama saya mati suri stay in contact dengan dia, and you know? I lost my spirit, caused I missed him so much. saya butuh pompa semangat itu untuk hari-hari menjelang tes masuk PTN. Did he know? never. because he just busy on his business, and just caring about someone he's dreaming of. harusnya saya bisa saja berhenti untuk peduli kepadanya dan membencinya, tapi saya masih belum bisa melakukan itu. orang bilang saya bodoh, itu mereka yang tak tau saya! tapi kalau boleh jujur, saya lebih merasa lelah. yaa, saya lelah untuk sabar, saya lelah menunggu, dan saya lelah menangis, untuk seseorang yang belum tentu melakukan itu untuk saya. poor me, saya tidak pernah lelah menyayanginya dengan tulus.
If you're lost you can look, and you'll find me, time after time. If you fall I will catch you, I'll be waiting, time after time :")
sebulan, bukanlah waktu yang singkat, terlebih dalam situasi seperti ini. andai ia tau, andai saya bisa berbagi cerita dengannya saat ini. kedua hal tersebut kali ini terlihat sangat mustahil untuk dilakukan. dan akhir-akhir ini dia seperti orang asing bagi saya. orang asing yang saya rindukan! andai ia tau waktu yang terus berjalan bukannya semakin mengikis rasa saya justru semakin menimbun tanpa bisa saya keluarkan. susah ya? dan entah sampai kapan timbunan itu bisa perlahan-lahan tergerus oleh waktu.
masa-masa seperti ini juga, mungkin saya lebih merasa was-was dengan studinya daripada dia. saya masih belum rela andai dia harus resign, entah mengapa saya merasa berat ketika dia harus melepas status itu. better if he continue his dream, than I must feel broken for twice times. times runs by so fast, and I don’t know how chapter, he’s done! huh -.-
dia pernah berkata kepada saya suatu hari, kamu ini orang katolik kok percaya takdir sih? gak ada yang namanya takdir, non. semua jalan hidup tu kamu yang nentuin, Tuhan hanya memberkati jalan yang kamu pilih, dan meluruskannya. yups! saya tidak 100% menyalahakannya. tapi setelah saya pikir sekarang; itu hanyalah teori. karena, sebaik apapun rencana kita, atau sesuatu yang kita perbuat tapi Tuhan tidak meng-izinkan itu tidak berarti apa-apa. ya kan ?
even I don't know it feels really hurts. maybe I need a glue to connect cracks of my heart
harusnya kejadian malam itu semakin membuat saya sadar kalau saya itu hanya sebagian kecil dari bagian kehidupannya, bukan seperti dia yang merupakan bagian penting dalam hidup saya. yes, definetly I’m aware but I can’t do anything, caused theren’t any people I could share about my feeling right now. meski dia tidak menceritakan bahwa dia kehilangan seorang yang dia sayangi, seorang yang menjadi panutannya. saya tau, dan saya sangat memahami bagaimana perasaannya. tapi gak lucu kan andai saat itu saya tetap memberinya semangat, meski telat! the only one his grandfather was death few days ago. bukannya dia berbagi kesedihannya dengan saya, dia justru memberi semangat kepada seseorang yang entah siapa, yang justru tidak lebih butuh semangat itu daripada saya. apa saya kekanakan? apa saya cemburu buta? no! I just feeling nothing in front of his eyes. saya hanya tidak mau ketiadaanya menggangu studi saya, karena itu satu-satunya harapan yang saya punya. and one thing I can do is to be the spirit for me from my self. fiuuuuh! separah itukah? :3
kamu bisa memilih siapapun untuk tidak lagi membuatmu sendiri atau sedih. tapi aku? memilih kamu bukan karena tidak ada pilihan, hanya saja cuma kamu yang bisa membuatku tidak lagi merasa sendiri
I know that he's a lot of friend who mostly the girls, and I really understand about that. mau bagaimana lagi? saya tulus peduli padanya kok, ya mau tak mau harus diterima donk bagaimana keadaannya, apa adanya :) terkadang, saya ini masih bingung dengan sikap Tuhan. Dia tau saya membutuhkan dia, tapi kenapa Tuhan tidak meminjamkan dia; setidaknya sebentaaar saja, sampai saya bisa berdiri sendiri tanpa dia. boleh gak saya marah? tapi harus kepada siapa saya marah? dia? Tuhan? atau diri saya sendiri? entahlah. wajah ini bisa saja tersenyum, semata untuk menutupi kepedihan saya. mata saya bisa saja menahan air mata yang menyeruak keluar. tapi hati saya tidak pernah berbohong, kalau saya membutuhkannya, dan sangat merindukannya! harus berapa lama saya menyimpan rasa ini, yang menyakitkan, seorang diri? nothing, last forever! I know how your feeling when you alone then feel lonely, tought you never tell me deeply but I can empathy. but you, do you know how hurts my heart, when I know the true?
I’m not beautiful queen, or genius scientist. but I’m patient well, and I have a wide heart, for I share to you, whenever. forever !